Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tugas Ramadhan SD: Kumpulan Ceramah Singkat Kultum Rangkuman Intisari Tausiyah 10 Baris

Anaku kelas 1 SD sudah dikasih tugas buat merangkum ceramah di bulan Ramadhan. Waduh berat sekali sepertinya kalau dilakukan anak SD kelas 1 yang menulisnya saja masih lambat. Apalagi harus mencerna dan merangkum apa yang dikatakan ustadz secara langsung.

Akhirnya ya jadi tugas orang tua. Tapi alhamdulillah diberikan keringanan oleh ibu/bapa guru boleh mengambil sumber dari Youtube maupun artikel website. Tapi kalau dari Youtube dan Website sebenarnya kultum itu masih terbilang panjang dan masih harus dirangkum lagi, karena space yang diberikan di dalam buku Tugas Ramadhan itu hanya sekitar 11 baris karena memang hanya ditulis inti sari dari ceramahnya.

Jadi saya disini share kumpulan ceramah singkat hasil beberapa hari mengerjakan. Mungkin nanti akan saya tambah lebih banyak lagi, target sampai 25 atau 30 judul.

1. 

Judul: Kerugian Tidur Setelah Subuh di Bulan Ramadhan

Nama penceramah: Ustadz Muhamad Abror

Tidur setelah Shalat Subuh saat bulan puasa bisa memberikan kerugian bagi umat Muslim. Meskipun selepas shalat subuh merupakan waktu istirahat yang dinikmati setelah bangun di dini hari untuk sahur, namun para ulama tidak menganjurkan untuk tidur setelah shalat subuh. 

Waktu tersebut sebaiknya digunakan untuk memperbanyak dzikir sampai matahari terbit. Terutama pada momen Ramadhan, dimana pahala amal ibadah dilipatgandakan. 

Syekh Sulaiman Al-Jamal bahkan mengatakan bahwa tidur setelah shalat subuh merupakan perbuatan yang mendatangkan siksa (mempersempit rizki dan hidup kurang berkah).

2.

Judul: 3 Orang yang Terhalang Kebaikan Bulan Ramadhan

Nama penceramah: Muhammad Hanif Rahman

Dari hadits, Ka’ab bin ‘Ajrah, ada tiga orang yang terhalang kebaikan Ramadhan, yaitu: 
  1. Orang yang menemuai bulan Ramadhan namun tidak mendapatkan magfirah atau ampunan. Sebab, ia lalai dengan melakukan kemaksiatan dan tidak bertaubat hingga Ramadhan berlalu. 
  2. Orang yang ketika nama Nabi Muhammad saw disebut, ia tidak bershalawat kepadanya. 
  3. Orang yang masih menemui kedua atau salah satu orang tuanya, namun ia menyia-nyiakanya dengan tidak berbakti dan melalaikan hak-haknya. 
Semoga kita tidak termasuk dari ketiganya. Aamiin. Wallahu a'lam bisshawab.

3. 

Judul: Jumlah rakaat shalat tarawih itu tidak dibatasi

Nama penceramah: M. Abduh Tuasikal

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah rakaat tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit rakaat atau dengan rakaat yang banyak.” (At-Tamhid, 21:70)

Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah rakaat dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 rakaat.” (HR. Bukhari, no. 1147 dan Muslim, no. 738)

4.

Judul: Menempa Diri di Madrasah Ramadhan

Nama penceramah: Nur Rohmad

Madrasah Ramadhan juga menanamkan pada diri kita al-Muraqabah lillah, yakni selalu merasa tindak tanduk kita diawasi, diperhatikan dan dilihat oleh Allah ta’ala. 

Selama puasa, mungkin saja seseorang makan dan minum dan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa tanpa diketahui oleh orang lain. Akan tetapi ia tahan dirinya, tidak melakukan hal itu karena ia merasa diawasi oleh Allah ta’ala. Dalam hadits qudsi, Allah ta’ala berfirman:

“Dia meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku” (H.R. Muslim)

5.

Judul: Jalan ke Surga

Nama penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Abu ‘Abdillah Jarir bin ‘Abdillah Al-Anshari RA, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, ia berkata, “Bagaimana menurut engkau apabila aku mengerjakan shalat-shalat fardhu, puasa di bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambahnya sedikit pun dari itu, apakah aku akan masuk surga?” Nabi SAW menjawab, “Ya.” (HR. Muslim). [Shahih Muslim, no. 15]

Makna “Aku mengharamkan yang haram”, ialah aku menjauhinya. Dan makna “Aku menghalalkan yang halal” ialah aku menghalalkannya lalu melakukannya dengan meyakini kehalalannya.

6. 

Judul: Cintailah Saudaramu seperti Mencintai Dirimu

Nama Penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik RA, pembantu Rasulullah SAW, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sehingga ia mencintai mampu saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)[Shahih Bukhari, Hadits no. 13 dan Shahih Muslim, Hadits no. 45]

Cinta adalah kekuatan, seseorang akan melakukan apa saja demi yang ia cinta. Karenanya cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW adalah bukti dari keimanan. Sebab, jika sudah tertanam cinta kepadaNya maka seseorang akan menjadi hamba yang ta’at.

7. 

Judul: Sejarah Singkat Nuzulul Quran

Penulis: Ustadz Sunnatullah

Menurut sebagian ulama, Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadr, Allah swt berfirman: 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).

Al-Qur’an diturunkan bertepatan dengan malam tersebut, serta kitab-kitab suci para nabi sebelumnya juga diturunkan pada bulan Ramadhan. Karenanya, semangat untuk membaca Al-Qur’an harus benar-benar kita lestarikan, agar kita semua bisa meraih kemuliaan tersebut.

8.

Judul: Jangan Sombong

Nama Penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW beliau bersabda : “Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada setitik kesombongan”, seorang sahabat bertanya : “Sesungguhnya seseorang senang kalau pakaiannya bagus dan sandalnya bagus”, Rasul menjawab: “Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan menyepelekan orang lain”  H.r. Muslim : no. 148 (91).

Standar kesombongan bukan dilihat dari penampilan, karena Allah mencintai keindahan. Tapi patokannya adalah tidak mau menerima kebenaran dan menghinakan orang yang membawa kebenaran tersebut.

9. 

Judul: Jangan Tunda Kebaikan

Nama penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Ibnu ‘Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.” Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari, no. 6416)
 
Dunia hanyalah sementara, jangan tunda-tunda kebaikan. Ibnu Rajab al-Hanbali berkata, “Dunia bagi seorang mukmin bukanlah negeri untuk menetap, bukan tempat tinggal permanen".

10.

Judul: 3 Amalan untuk Mengisi Malam Nuzulul Qur'an

Nama Penceramah: H. Sa'dullah

1. Membaca Al-Qur'an 
Cara-cara yang baik untuk mengisi malam Nuzulul Qur'an yaitu, pertama istiqamah membaca Al-Qur'an. Minimal harus khatam satu kali selama bulan Ramadhan.

2. Memperbanyak I'tikaf 
Untuk mendapatkan keutamaan malam Nuzulul Qur’an dianjurkan umat Islam untuk memperbanyak i’tikaf di masjid. 

3. Melaksanakan shalat malam dan berdoa 
Amalan lain yang dapat dikerjakan di malam Nuzulul Qur’an adalah memperbanyak shalat malam dan berdoa.

11.

Judul: Sunnah Berbuka Puasa dengan Kurma dan Air Putih

Nama Penceramah: Ust. Agus Salim

Dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 114, Allah berfirman, “Makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu,”.

Anas bin Malik berkata bahwa: "Rasulullah SAW berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat. Kalau tidak ada ruthab, beliau makan tamar (kurma kering). Bila tidak ada keduanya, beliau biasanya meminum air seteguk demi seteguk." (HR Abu Dawud no. 2356).

Makanan baik yang dicontohkan nabi saat berbuka puasa adalah kurma dan air putih, karena kurma mengandung glukosa dan nutrisi penting bagi tubuh, sedangkan air putih membantu mengembalikan cairan yang hilang dan membuang racun dari tubuh.

12.

Judul: Hal-hal yang Bisa Mengurangi Pahala Puasa

Nama Penceramah: Ust. Lukman Hakim

Syaikh As-Sa'di mengutip hadits qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah yang menyatakan bahwa, "Puasa adalah tameng. Apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, maka pada saat itu janganlah ia berbuat rafats dan bertindak bodoh." (HR Muslim, Nasa'i & perawi lain). 

Rafats maknanya yaitu janganlah orang yang berpuasa berkata-kata keji. Sedang makna jangan bertindak bodoh yakni jangan sampai orang yang sedang berpuasa melakukan hal-hal semisal menjerit-jerit, mengejek atau membodohi orang lain.

Contoh perbuatan yang dapat menghapus pahala puasa, seperti ghibah, bermesraan, membayangkan hal tak senonoh, berbohong, mendengarkan dan menonton hal yang diharamkan syariat, tidur sepanjang hari, hingga sengaja berlama-lama mandi atau berenang.

13. 

Judul: Mengenal Lailatul Qadar: Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Nama Penceramah: Ust. Chaerul

Salah satu rahasia Allah SWT di bulan ini adalah malam Lailatul Qodar, apakah itu?

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (Al-Qadr: 1-5)

Dari Abu Hurairah, dari nabi SAW, beliau bersabda:

"Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901).

14.

Judul: Amalan-amalan Saat Mencari Malam Lailatul Qadar

Nama Penceramah: Ust. Abdul Somad

Walaupun tidak diketahui pasti kapan malam Lailatul Qadar itu, namun Nabi SAW memberi petunjuk bahwa Lailatur Qodar berada diantara 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk mencari malam tersebut, di antaranya:
  1. Itikaf adalah berhenti atau tinggal di masjid dengan niat semata-mata beribadah hanya untuk Allah SWT, serta melakukan rangkaian ibadah seperti sholat sunnah, dzikir, dan ibadah lainnya.
  2. Mendirikan sholat malam
  3. Membaca Al-Qur'an
  4. Bertaubat
  5. Berdo'a
Itulah amalan-amalan yang dianjurkan saat mencari malam Lailatur Qodar.

15. 

Judul: Puasa Bagi Orang yang Bekerja Berat

Nama Penceramah: Imam Abdullah

Pada bulan Ramadhan yang agung, seharusnya setiap muslim memusatkan perhatiannya pada ibadah kepada Allah, karena pahala dalam bulan Ramadhan dilipatgandakan. Dianjurkan libur bagi pedagang dan mengurangi aktivitas duniawi untuk pekerja.

Meskipun begitu, kebanyakan orang masih harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.

Bagi orang-orang yang berada dalam kondisi tersebut, tetap harus berniat berpuasa sejak malam hari dan melaksanakannya hingga tidak mampu lagi, baru kemudian diperbolehkan untuk membatalkan puasa jika dirasa tidak mampu, bukan langsung tidak berpuasa sama sekali.

16.

Judul: Kerugian Tidur setelah Subuh saat Bulan Puasa

Nama Penceramah: Ust Ahlal

“Tidur itu ada tujuh macam, yaitu tidur lalai, tidur celaka, tidur laknat, tidur siksa, tidur istirahat, tidur rahmat, dan tidur penyesalan. Tidur lalai merupakan tidur yang dilakukan di majelis dzikir (tempat orang berkumpul untuk dzikir bersama), tidur celaka merupakan tidur saat waktu shalat, tidur laknat merupakan tidur di waktu subuh, tidur siksa merupakan tidur setelah waktu fajar (shalat subuh), tidur istirahat merupakan tidur sebelum waktu dzuhur, dan tidur rahmat merupakan tidur setelah shalat isya.” (Sulaiman Al-Jamal, Ḥāsyiyatul Jamāl, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, 2013], juz I, halaman 429) 

Hukum tidur setelah shalat subuh adalah makruh karena dapat mempersmpit rezeki dan hidupnya kurang berkah.

17.

Judul: Zakat Fitrah yang Membersihkan

Nama Penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat al-fitr ; sebagai pembersih bagi orang yang shaum dari perkara yang sia-sia dan perkataan kotor, juga sebagai makanan bagi orang-orang miskin, barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (id) maka ia merupakan zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat, maka ia termasuk shadaqah biasa” (H.R. Abu Daud, Ibnu Majad dan dishahikan oleh Al-Hakim)

Hikmah dari Zakat Fitrah adalah membersihkan shaum dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan untuk orang-orang miskin agar mereka bergembira di hari raya.

18.

Judul: Lautan Ampunan Allah SWT

Nama Penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Allah SWT berfirman, ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap kepadaKu, Aku akan ampuni dosamu sebanyak apapun Aku tidak peduli, wahai anak Adam, kalaulah dosamu setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepadaKu, Aku akan mengampunimu, wahai anak Adam, sesungguhnya enkau kalau datang menghadapKu membawa kesalahan seisi bumi, kemudian engkau menghadapKu dalam keadaan tidak musyrik kepadaKu sedikitpun, pasti Aku akan menyambutmu dengan ampunan sebanyak itu juga” (H.R. Tirmidzi : 3540) 

Bulan Ramadhan, bulan ampunan, semoga magfirah Allah meliputi kita semua. Amin ya Rabbal Alamin. 

19.

Judul: Momentum Kembali ke Jalan-Nya

Nama Penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Allah berfirman :
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS An-Nur : 31)

Taubat berarti kembali dari maksiat menuju tha’at, taubat setidaknya harus memenuhi tiga unsur ; penyesalan atas kesalahan, meninggalkan kesalahan tersebut, dan bertekad untuk tidak kembali kepada kesalahan yang sama.

Maka marilah kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk kembali ke jalanNya.

20. 

Judul: Ramadhan Bulan Ampunan

Nama Penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Abu Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda, “Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dan dari Ramadhan ke Ramadhan, adalah penghapus dosa, apabila menghindari dosa besar” (H.r. Muslim, Shahih Muslim hadits No. 16 (233)

Dosa-dosa kecil sulit dihindari, sebagai manusia kita sering alpa, bisa jadi tidak sengaja.

Allah maha pengampun, amal ibadah rutin seperti shalat lima waktu, shalat jum’at, dan shaum Ramadhan, akan menjadi penghapus dosa-dosa kita, dengan syarat menghindari dosa besar. Dosa besar harus dihapus dengan bertaubat kepada Allah SWT.

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, marilah perbanyak amal kebaikan, dan hindarilah perbuatan terlarang.

21.

Judul: Ramadhan Bulan Ampunan

Nama Penceramah: KH. Dr. Haris Muslim, Lc.

Dari Umar bin Khattab RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Kalaulah kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benarnya tawakkal, maka Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung ; ia pergi di pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan kembali di sore hari dalam keadaan perut terisi” (H.r. Ahmad dan Ibnu Majah, Musnad Imam Ahmad No. 204, Sunan Ibnu Majah No. 4164)

Burung saja ketika dia berusaha Allah beri rezeki, masa manusia tidak?

Posting Komentar untuk "Tugas Ramadhan SD: Kumpulan Ceramah Singkat Kultum Rangkuman Intisari Tausiyah 10 Baris"